Warga Binaan Rutan Kelas II B Lubuksikaping Hasilkan Kerajinan Bernilai Ekonomis

    Warga Binaan Rutan Kelas II B Lubuksikaping Hasilkan Kerajinan Bernilai Ekonomis
    Kepala Rutan Kelas II B Lubuksikaping Kabupaten Pasaman, Novrizal (05/01).

    Pasaman, - Setiap orang mempunyai kesempatan untuk berkarya. Tidak terkecuali warga binaan sekalipun. Mereka juga bisa mempelajari dan membuat hasil karya kerajinan tangan yang bernilai guna dan memiliki nilai ekonomi.

    Hasil Kerajinan tangan Warga Binaan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Lubuksikaping Kabupaten Pasaman tersebut sudah banyak dihasilkan, namun sayangnya saat ini pihak Rutan masih terkendala dalam masalah bahan baku dan pemasaran.

    Berbagai macam kerajinan tangan mereka hasilkan diantaranya, asbak rokok doraemon, pot bunga, yang semua berbahan barang bekas seperti karton dan koran. Karton-karton dan koran bekas tersebut disulap menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomis.

    "Ya benar, saat ini produk-produk hasil kerajinan tangan warga binaan Rutan Kelas II B Lubuksikaping ini memang telah banyak dihasilkan. Namun sayangnya, kita masih terkendala masalah pemasaran, , " ujar Nofrizal Kepala Rutan Kelas II B Lubuksikaping, kepada Indonesiasatu.co.is di ruang kerjanya, Rabu (5/1).

    Nofrizal menjelaskan, kerajinan tangan hasil karya warga binaan ini membuktikan bahwa sebenarnya mereka memiliki nilai positif disamping image negatif yang telah beredar di masyarakat. 

    "Kita sangat bangga dengan hasil kerajinan warga binaan Rutan Kelas II B Lubuksikaping ini. Dengan banyaknya hasil kerajinan warga binaan di daerah ini, membuktikan bahwa hasil karya mereka memang tidak bisa dipandang sebelah mata, " ucapnya. 

    Katanya, dalam menghasilkan kerajinan tangan itu, warga binaan ini dibina langsung oleh beberapa orang Pegawai Rutan Kelas II B Lubuksikaping untuk dapat mengolah barang bekas menjadi barang berguna. "Kami mengasah keterampilan warga binaan di tempat ini. Segala kebutuhan bahan kerajinan seperti karton dan koran kita penuhi dan di beli di pasar-pasar. Pelatihan dilakukan, agar jika warga binaan jika keluar dari Rutan, bisa tumbuh kembali percaya diri mereka di tengah masyarakat, ” katanya. 

    Tak hanya itu saja, keterampilan yang diberikan di dalam Rutan diharapkan dapat meningkatkan kemandirian warga binaan. "Termasuk kemampuan yang telah diasah di dalam Rutan dapat digunakan untuk mencari uang, " katanya.

    Lanjut Nofrizal, saat ini selain fokus dalam kerajinan tangan membuat asbak rokok dan pot bunga, kerajinan lain yang dibuat oleh warga binaan di daerah ini yakni, membuat miniatur jam gadang, membuat kapal hiasan dari bambu serta berbagai kerajinan tangan lainnya. 

    "Meskipun sudah banyak hasil kerajinan yang dihasilkan, namun warga binaan masih kesulitan memasarkan hasil karyanya. Jika pun dijual ke pasaran, harganya tidak tinggi dan pemaaarannya masih di sekitar daerah Kabupaten Pasaman. Padahal karya yang mereka hasilkan sangat bagus. Kebanyakan justru yang membeli hasil karyanya malahan dari keluarga dari warga binaan itu sendiri, dan harganya hanya berkisar Rp.100 hingga Rp250 ribu rupiah, " ucap dia.

    Ia juga mengungkapkan, bengkel kerja di Rutan ini masih perlu banyak dukungan dari berbagai pihak guna menjadi mitra kerja." Jika ada dukungan dari pemerintah, pengusaha, pihak swasta dan badan usaha yang mau bekerjasama, tentunya hasil kerajinan warga binaan akan mudah dikembangkan lagi nantinya, " kata Nofrizal. 

    Sebab kata Nofrizal, secara kualitas produk kerajinan tangan yang dibuat oleh warga binaan Rutan sudah cukup baik dan tidak kalah bersaing dengan beberapa produk yang dibuat oleh perajin-perajin di luar Rutan. 

    "Dengan adanya dukungan dari pihak pemerintah, serta pihak ketiga lainnya, Insya Allah hasil karya warga binaan ini akan mampu bersaing dengan usaha di luaran sana, " katanya 

    Lebih jauh Nofrizal mengatakan bahwa, untuk mengisi waktu warga binaan, selain memberikan pelatihan kerajinan tangan, pihaknya juga memberikan pelatihan dibidang keagamaan, bercocok tanam, perbengkelan, dan perabotan. 

    "Saat ini Rutan Kelas II B Lubuksikaping telah menjalin kerjasama dengan Kantor Kementerian Agama untuk membantu program Rutan terutama dalam bidang keagamaan. Dalam Kerjasama itu, warga binaan juga diajarkan membaca Al-Qur'an, menuntun bacaan sholat, serta mengajarkan pengetahuan agama lainnya, " tukasnya. 

    PASAMAN SUMBAR
    Syafrianto

    Syafrianto

    Artikel Sebelumnya

    Komitmen Perangi Narkoba, Lapas Kelas lll...

    Artikel Berikutnya

    Upaya Deteksi Dini, Lapas Klas III Talu...

    Berita terkait